Nasib Syawalan di Kab. Batang
Lebaran telah usai dan suasananya pun kembali normal seperti biasa, dari pekerja tukang bangunan , tukang londry, kuli krupuk , sampai kuli milet dan tukang itek-itek sudah mulai beraktifitas seperti biasanya.
Namuan dari suasana yang sekarang sungguh sangant berbeda dengan suasana tahuan 1990 ke-belakang.
Pada tahun 1990 ke belakang masyarakat Batang dan sekiratarnya sangat antusias sekalia untuk menantikan acara karnavalan yang diselenggarakan tepat pada hari Raya Idul Fitri tepatnya pukul 09:00 Wib, Setelah melakukan ritual sungkeman dan salaman kliling serta Rioyonan atau slametan yang diselenggarakan di mushola-mushola setempat mereka segera menuju jalan Jl. Yos Sudarso karena jalan tersebut merupakan rute karnaval yang akan dilaluinya. Ratusan bankan ribuan orang rela untuk berdesakan dan berpanas-panasan di trotoar jalan demi ikut menyaksikan acara tersebut. Dari sekedar menyapa kawan atau sudara yang ikut dalam rombongan tersebut. Sungguh kenangan yang sangat indah dijamannya.
Namun seiring dengan perkembangan jaman dan ganasnya acara ritual pendukungnya yaitu Petasan. Karena ritual yang satu ini dilaksanakan dihari dan tempat yang sama. Masyarakat sekitar banyak yang menyalakan petasan dari petasan yang kecil sampai yang ukuran ember untuk nimba air ada disini. Tanpa basa-basi mereka menyalakanya, rumornya acara tersebut menganggu jalanya festival karnaval tersebut. Atas nama keselamatan dan kepedulian acara karnaval di tiadakan karena ganasnya petasan pendukungnya. Sungguh ironis kaum generasi sekarang, sudah tidak dapat menikmati acara karnaval.
Kalo dilihat dari historinya sekarang sungguh disayangkan acara yang mulanya dapat mendatangkan devisa dan meningkatkan perekonomian sekitar harus hilang dengan sendirinya.Kalo dibandingkan sekarang mungkin acara tersebut setara dengan acara karnaval yang ada di Jember (JFC) atau acara holy di India. hee
Siapa yang rugi kalo sudah bengini. karnaval Lebaran tinggal cerita yang tiada bekasnya.
Sehari setelah lebaran di daerah Batang khususnya di daerah Klidang Lor masayarakat Batang mengadakan Lomba dayung antar kampung atau desa. Acara ini biasanya berjalan selama 5 hari atau lebih. Kalo diperhatatikan dalam acara tersebut ada keunikan sendiri dari acara lomba dayung yang ada di Indonesia atau bahkan Dunia. Bagaimana tidak acara tersebut terang-terangan mengunakan bantuan mistis dari bantuan paranormal yang dituakan. Dan ada rumor yang berkembang bahwa acara ini bukan acara lomba dayung semata namun juga ajang untuk Adu ilmu perdukunan biasanya siapa yang menang maka sidukun itu dengan sendirinya akan terkenal dan pamornya akan naik bak selebritis.
Namun seungguh sayang acara tersebut juga kurang diminati oleh generasi sekarang, mungkin ada yang beranggapan acaranya tersebut kurang menarik dan panas untuk melihatnya dan ada juga yang beranggapan acaranya kurang layak karena fasilitas dan sungainya yang kotor.
Sungguh sayang padahal jika dikembangkan acara tersebut dapat menjadi icon Batang yang sangat menarik, Sebut saja Bangkok yang setiap tahuanya mengadakan acara serupa dan dikemas dengan menarik, dan alhasil acara tersebut merupakan acara yang dinanti turis berbagai dunia dari pemburu foto sampai penulis freelance rela untuk datang kesana.
Semoga acara lomba dayung ini tidak sama nasibnya dengan festivsal karnavalnya . Apa mungkin ini semua cuma akan tinggal cerita dimasa yang akan datang sungguh ironis sekali.
Syawalan di Pekalongan
Tujuh hari setelah lebaran Idul Fitri atau tepatnya dengan tgl 7 syawal. Masyarakat Pekalongan khususnya Krapyak mengadakan acara Krapayakan atau yang biasa diisi dengan acara silahturahmi atau open hause disetiap rumah-rumahnya. Krapyaan sendiri merupakan tradisi yang sudah lama sekali dan turun-temurun dari generasi ke generasi, ada yang bilang acara tersebut dimulai sejak th 1855 M atau sekitar 140-an th yang lalu. Dan pencetus pertama kali acara tersebut adalah KH. Abdullah Sirodj yang konon merupakan keturunan langsung dari Kyai Bahu Rekso. Dan sekitar tahun 1956 acara tersebut ditambahkan dengan upacara makan lopis yang pertama kali oleh Bpk Rahmat yang merupakan perangkat Desa pada saat itu.
Setaiap tahunnya acara tersebut diberikan nuansa yang berbeda guna untuk menarik masyarakat sekitar dan luar Pekalongan. Dari di suguhkan Lotekan ala Krapyak sampai dengan sekarang di tambahkan acara potong lopis raksasa yang beratnya mencapai 185 kg dan tingginya mencapai 110 cm dan diameternya 150 cm. Dan alhasil acara tersebut mampu menarik masyarakat Indonesia dan dunia. Bahkan acara tersebut sudah tercatat di rekor Muri dan pernah ramai di bicarakan di nettizen dunia.Sungguh ke banggan yang pattut untuk dilestarikan.
Setelah sukses dengan acara Lopis nya Masyarakat Kreatif Kota Pekalongan tidak pernah kehabisan Ide untuk menarik pengunjung yang dapat mendatangkan devisa dan mengenalkan tradisi mereka. Kali ini masyarakat sekitar pantai Blendung desa Ulujami Comal mengadakan acara yang menarik dan mampu menyedot perhatian penduduk sekitar yaitu acar bakar bandueng sepanjang jalan blendung ke panatai blendung. Dan rumor yang saya peroleh acara tersebut panitia menyediakan 5000 ekor ikan bandeng untuk dibakar bersama. Sungguh acara yang fantastis.
Ayo warga Batang Syawalan yanga mana lagi yang akan kau hilangkan, Seungguh Ironis.
Assalamualaikum senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman-teman disini. barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan. Sebulan yang lalu perusaan percetakan saya dirundung hutang yang cukup besar. Hal itu di akibatkan melonjaknya harga kertas dan tenaga upah yang harus saya bayar kepada para karyawan saya. Sementara itu beberapa tender yang nilainya cukup besar gagal saya menangkan. Akibatnya saya harus menjaminkan mobil saya saya untuk meminjam hutang dari bank. Namun hal itu belum cukup menutup devisit perusaan. Bahkan pada akhirnya rumah beserta isinya sempat saya jaminkan pula untuk menutup semua beban hutang yang sedang dilanda perusaan. Masalah yang begitu berat bukan mendapat support dari istri justru malah membuat saya bersedih bahkan sikapnya sesekali menunjukan rasa kecewa. Hal itu di sebabkan semua perhiasan yang sempat saya hadiahkan padanya turut saya gadikan. Disaat itulah saya sempat membaca beberapa situs yang bercerita tentang solusi pesugihan putih tanpa tumbal dan akhirnya saya bertemu dengan Kyai Sukmo Joyo. Kata pak Kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 5milyar dengan tumbal hewan. Tanpa pikir panjang semua petunjuk pak.kyai saya ikuti dan hanya 1 hari. Alhamdulilah akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya. Perlahan hutang-hutang saya mulai saya lunasi. Perhiasan istri saya yang sempat saya gadaikan kini saya ganti dengan yang lebih bagus dan lebih mahal harganya. Dan yang paling penting bisnis keluarga yang saya warisi tidak jadi koleps. Jika ingin seperti saya. Saya menyarankan untuk menghubungi kyai sukmo joyo di 0823.9998.5954 situsnya www.sukmo-joyo.blogspot.co.id agar di berikan arahan
ReplyDelete