Seorang siwa SMP Negeri 15 Pekalongan yang
kemarin tenggelam di Pantaisari pada hari sabtu kemarin sudah berhasil
ditemukan.
Dia merupakan warga
Dukuh Peturen gang 18, yang masih ikut kelurahan Tirto kec Pekalongan Barat
Jasadnya ditemukan di daerah tepian Pantai Limbangan kec. Ulujami Kab. Pemalang
yang berjarak sekitar 30 Km dari TKP tempat korban hilang.
Korban selanjutnya
dievakuasi oleh warga dan dibawa ke Sat Pol Air Polres Pemalang dan diteruskan
ke Pekalongan, yang kemudian jasadnya dievakuasi lagi oleh Polres Pekalongan
Kota. Dan divisum oleh RSUD Bendan yang kemudian diserahkan kepada pihak
keluarga.
Kapolres Pekalongan
Kota AKBP Luthfie Sulistiawan, melalui Kasat Sabhara AKP Guritno, menjelaskan
bahwa jasad korban itu ditemukan oleh warga yang kebetulan memancing di sekitar
areal tambak di Pantai Limbangan, Ulujami.
“Kami tadi pukul 12.30
mendapat informasi dari Sat Pol Air Polres Pemalang, ada penemuan mayat seorang
laki-laki berusia sekitar 12-15 tahun. Kami dapat perintah dari Pimpinan untuk
mengecek ke lokasi, apakah korban yang ditemukan di sana benar korban anak
Pekalongan yang kena musibah pada Sabtu lalu,” ungkapnya.
Pengecekan dilakukan
untuk memastikan bahwa korban memang benar Kamal Sadana.
Dari
ciri-ciri pakaian yang dipakai, memang identik dengan yang dipakai Kamal
Sadana. Yakni memakai kaos singlet warna putih, dan celana pendek boxer. Waktu
ke sana, kami bersama teman-teman tim SAR, Unit Identifikasi, dan keluarga
korban, dari ciri-ciri fisik atau tubuh korban memang benar, bahwa dia adalah
korban yang tenggelam di Pantaisari,” jelasnya.
Guritno menambahkan,
saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi telentang di tepi pantai. Setelah
memastikan bahwa itu memang Kamal Sadana, maka petugas berkoordinasi dengan
jajaran Polres Pemalang dan mengevakuasi jasad korban ke rumah sakit setempat
untuk diambil visum. “Selanjutnya jasad korban kita bawa ke Kota Pekalongan
untuk divisum di RSUD Bendan, untuk kemudian diserahkan ke pihak keluarga,”
imbuhnya.
Dari hasil visum
dokter, dia menuturkan bahwa korban memang meninggal karena tenggelam. “Itu
juga diperkuat dengan keterangan banyak saksi di TKP,” tuturnya.
Lebih lanjut, Guritno
mengungkapkan bahwa lokasi penemuan jasad korban terhitung cukup sulit dijangkau.
Lokasinya berjarak sekitar 3-4 kilometer dari jalan raya. Sehingga, tim
evakuasi harus berjalan kaki sejauh itu untuk mengambil jasad korban.
“Kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke lokasi. Kita harus berjalan kaki
sejauh 3 sampai 4 kilometer, melalui jalan setapak di areal tambak,” ungkap
dia.
Sementara, Kapolres
Pekalongan Kota AKBP Luthfie Sulistiawan mengaku lega dengan telah ditemukannya
korban yang sebelumnya dilaporkan tenggelam dan terseret ombak di Pantaisari,
Kota Pekalongan. Dengan telah ditemukannya korban, maka operasi SAR resmi
dihentikan.
“Kami berterimakasih
kepada semua pihak yang turut membantu, akhirnya korban bisa ditemukan. Warga
yang menemukan juga langsung melapor ke polisi. Terima kasih juga kepada
rekan-rekan wartawan yang menginformasikan peristiwa tenggelamnya korban itu, ”
jelasnya.
Meski pencarian
terhadap korban telah dihentikan, imbuh Kapolres, pihaknya menegaskan masih ada
kegiatan lain yang harus dilakukan dalam rangka evaluasi pencegahan dan
antisipasi agar hal serupa tidak terjadi.
“Ada beberapa langkah
yang akan dilakukan, misal pemasangan bendera di lokasi, kemudian juga
pembentukan tim terdiri dari polisi dan masyarakat untuk berpatroli di sekitar
lokasi pantai, khususnya pada hari Sabtu dan Minggu, supaya kejadian serupa
tidak terjadi lagi ke depannya,” imbuh AKBP Luthfie.
Sementara itu, ibu
korban, Robiana, sempat beberapa kali jatuh pingsan begitu melihat jasad putra
sulungnya itu diturunkan dari mobil dan dibawa ke kamar jenazah RSUD Bendan
untuk divisum. Ayah korban, Hermanto, serta beberapa kerabat korban, juga tak
bisa menyembunyikan kesedihan mereka.
Perwakilan keluarga
korban AKP Sumarjo, menjelaskan bahwa jasad Kamal Sadana akan dimakamkan pada
petang itu juga, usai divisum dan disucikan di RSUD Bendan. “Rencananya jenazah
petang ini akan langsung dimakamkan,” tuturnya. (way)
Post a Comment