Batang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah terletak di jalur pantura 84 km sebelah barat kota Semarang. Terletak antara 6º 51′ 46″ dan 7º 11′ 47″ Lintang Selatan dan antara 109 º 40’ 19” dan 110 º 03’ 06” Bujur Timur.
Kabupaten Batang mempunyai sumber daya alam yang cukup kaya karena memiliki wilayah pantai, dataran rendah maupun pegunungan dengan ketinggian 0-2000 m dpl, menghasilkan komoditi perikanan, perkebunan seperti teh dan karet serta komoditi perhutanan berupa kayu jati dan gondorukem.
Luas wilayah 78.864,16 Ha berpenduduk sekitar 694.453 jiwa atau dengan kepadatan 879 jiwa per km2, merupakan wilayah permukiman tua ditandai dengan ditemukannya prasasti Sojomerto sebagai bahan sejarah Indonesia yang menceritakan tentang silsilah Syailendra. Dalam sejarah Indonesia Syailendra bersama dengan wangsa Sanjaya adalah cikal-bakal raja-raja Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Potensi-Potensi yang ada di Kabupaten Batang
1. Perhutanan
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemkab Batang Untuk melestarikan lingkungan hidup dan meningkatkan perekonomian melalui pemanfaatan hutan antara lain :
1. Pembuatan Hutan Bakau Rakyat
Berfungsi untuk mencegah degradasi pantai, mencegah intrusi air laut,
meningkatkan iklim mikro dan perbaikan habitat pantai. Lokasi Denasri
Wetan.
2. Pembuatan Hutan Rakyat
Berfungsi untuk mencegah erosi tanah, meningkatkan produktivitas lahan,
munculnya sumber daya baru, meningkatkan kualitas lingkungan,
menciptakan iklim mikro dan memperbaiki tata air di sekitarnya. Lokasi di
Kecamatan Limpung, Tersono, Bandar, Blado, Reban dan Bawang.
3. Pendampingan GERHAN – GNRHL
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan gerakan penghijauan.
4. Penyelenggaraan PPKAN Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan
2. Pariwisata
Kabupaten Batang memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, hutan dan laut, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Beberapa objek wisata antara lain :
Agrowisata Salak Sodong
Terletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 – 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkeh. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah. Curug Genting
Curug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan. Pantai Sigandu
Panorama menawan pantai Kota Batang di sore hari, sementara perahu nelayan pulang bersandar membongkar ikan hasil tangkapannya. Pantai Ujungnegoro
Sebuah kawasan pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang. Salah satu bagian tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan air laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk bersampan dan memancing.
3. Perikanan dan Kelautan
Bidang Perikanan dan Kelautan merupakan potensi strategis, karena Kabupaten Batang memiliki garis pantai sepanjang 38,75 km, selebar 4 Mil serta didukung pula dengan perikanan darat yang meliputi tambak, kolam air tawar dan perairan umum.
4. Pertanian & Perkebunan
Pertanian dan perkebunan merupakan bidang yang menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk di Kabupaten Batang.
Karet
Tanaman karet seluruhnya dikelola oleh perusahaan besar baik milik negara (PT. Perkebunan XVIII) maupun oleh perkebunan swasta (PT. Ambarawa Maju). Total produksi dalam tahun terakhir sebanyak 22.051,06 kwintal sheet, dengan luas areal 2.400.46 ha. Pemasaran komoditi karet sebagian besar diekspor dan sebagian kecil untuk kebutuhan pasar dalam negeri. Daerah sentra produksi karet terdapat di Kecamatan Subah, Limpung dan Gringsing.
Padi
Produktifitas padi di Kabupaten Batang sebesar 46,31 Kw/Ha. Turunnya luas panen dari tahun ke tahun menyebabkan turunnya produksi padi di Kabupaten Batang. Teh
Komoditi ini sangat potensial dan cukup besar pula sumbangannya dalam peningkatan ekspor non migas terutama yang dihasilkan oleh perusahaan perkebunan PT Pagilaran. Disamping itu juga dari perkebunan yang dikelola swadaya dan Proyek PIR Lokal Teh dengan kebun inti PT Pagilaran serta Proyek Peremajaan Rehabilitasi dan Perluasan Tanaman Ekspor (PRPTE) Teh. Kakao
Komoditi ini walaupun masih merupakan tanaman baru bagi para petani di Kabupaten Batang, namun memiliki potensi untuk dikembangkan baik luas areal maupun hasil produksinya..Komoditi kakao selain diusahakan oleh perkebunan besar yakni PT Pagilaran juga di kelola oleh para petani yang ikut serta dalam pelaksanaan Proyek KIK Plasma PIR Kakao Kelapa Hibrida dengan kebun inti PT Pagilaran, disamping ada juga yang swadaya.
Total produksi tahun 2006 sebesar 2.987,6 kwintal dari areal tanaman seluas 701,8 ha. Pemasaran komoditi ini sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan baru sebagian kecil untuk ekspor yang ditangani oleh PT Pagilaran. Daerah sentra produksi dan pengembangan tanaman kakao terdapat di Kecamatan Tulis, Subah, Tersono, Gringsing, Limpung dan Bandar.
Kabupaten Batang mempunyai sumber daya alam yang cukup kaya karena memiliki wilayah pantai, dataran rendah maupun pegunungan dengan ketinggian 0-2000 m dpl, menghasilkan komoditi perikanan, perkebunan seperti teh dan karet serta komoditi perhutanan berupa kayu jati dan gondorukem.
Luas wilayah 78.864,16 Ha berpenduduk sekitar 694.453 jiwa atau dengan kepadatan 879 jiwa per km2, merupakan wilayah permukiman tua ditandai dengan ditemukannya prasasti Sojomerto sebagai bahan sejarah Indonesia yang menceritakan tentang silsilah Syailendra. Dalam sejarah Indonesia Syailendra bersama dengan wangsa Sanjaya adalah cikal-bakal raja-raja Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Potensi-Potensi yang ada di Kabupaten Batang
1. Perhutanan
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemkab Batang Untuk melestarikan lingkungan hidup dan meningkatkan perekonomian melalui pemanfaatan hutan antara lain :
1. Pembuatan Hutan Bakau Rakyat
Berfungsi untuk mencegah degradasi pantai, mencegah intrusi air laut,
meningkatkan iklim mikro dan perbaikan habitat pantai. Lokasi Denasri
Wetan.
2. Pembuatan Hutan Rakyat
Berfungsi untuk mencegah erosi tanah, meningkatkan produktivitas lahan,
munculnya sumber daya baru, meningkatkan kualitas lingkungan,
menciptakan iklim mikro dan memperbaiki tata air di sekitarnya. Lokasi di
Kecamatan Limpung, Tersono, Bandar, Blado, Reban dan Bawang.
3. Pendampingan GERHAN – GNRHL
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan gerakan penghijauan.
4. Penyelenggaraan PPKAN Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan
2. Pariwisata
Kabupaten Batang memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, hutan dan laut, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Beberapa objek wisata antara lain :
Agrowisata Salak Sodong
Terletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 – 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkeh. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah. Curug Genting
Curug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan. Pantai Sigandu
Panorama menawan pantai Kota Batang di sore hari, sementara perahu nelayan pulang bersandar membongkar ikan hasil tangkapannya. Pantai Ujungnegoro
Sebuah kawasan pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang. Salah satu bagian tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan air laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk bersampan dan memancing.
3. Perikanan dan Kelautan
Bidang Perikanan dan Kelautan merupakan potensi strategis, karena Kabupaten Batang memiliki garis pantai sepanjang 38,75 km, selebar 4 Mil serta didukung pula dengan perikanan darat yang meliputi tambak, kolam air tawar dan perairan umum.
4. Pertanian & Perkebunan
Pertanian dan perkebunan merupakan bidang yang menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk di Kabupaten Batang.
Karet
Tanaman karet seluruhnya dikelola oleh perusahaan besar baik milik negara (PT. Perkebunan XVIII) maupun oleh perkebunan swasta (PT. Ambarawa Maju). Total produksi dalam tahun terakhir sebanyak 22.051,06 kwintal sheet, dengan luas areal 2.400.46 ha. Pemasaran komoditi karet sebagian besar diekspor dan sebagian kecil untuk kebutuhan pasar dalam negeri. Daerah sentra produksi karet terdapat di Kecamatan Subah, Limpung dan Gringsing.
Padi
Produktifitas padi di Kabupaten Batang sebesar 46,31 Kw/Ha. Turunnya luas panen dari tahun ke tahun menyebabkan turunnya produksi padi di Kabupaten Batang. Teh
Komoditi ini sangat potensial dan cukup besar pula sumbangannya dalam peningkatan ekspor non migas terutama yang dihasilkan oleh perusahaan perkebunan PT Pagilaran. Disamping itu juga dari perkebunan yang dikelola swadaya dan Proyek PIR Lokal Teh dengan kebun inti PT Pagilaran serta Proyek Peremajaan Rehabilitasi dan Perluasan Tanaman Ekspor (PRPTE) Teh. Kakao
Komoditi ini walaupun masih merupakan tanaman baru bagi para petani di Kabupaten Batang, namun memiliki potensi untuk dikembangkan baik luas areal maupun hasil produksinya..Komoditi kakao selain diusahakan oleh perkebunan besar yakni PT Pagilaran juga di kelola oleh para petani yang ikut serta dalam pelaksanaan Proyek KIK Plasma PIR Kakao Kelapa Hibrida dengan kebun inti PT Pagilaran, disamping ada juga yang swadaya.
Total produksi tahun 2006 sebesar 2.987,6 kwintal dari areal tanaman seluas 701,8 ha. Pemasaran komoditi ini sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan baru sebagian kecil untuk ekspor yang ditangani oleh PT Pagilaran. Daerah sentra produksi dan pengembangan tanaman kakao terdapat di Kecamatan Tulis, Subah, Tersono, Gringsing, Limpung dan Bandar.
Post a Comment